Destana Desa Pagentan Membangun Hunian Tetap Untuk Korban Tanah Longsor
Tim Desa Tangguh Bencana (DESTANA) menunjukkan aksi nyata dalam membantu warga Desa Pagentan yang menjadi korban bencana tanah longsor di Wilayah Desa Metawana. Pada hari 18 Januari 2025, DESTANA secara resmi memulai pembangunan Hunian Tetap (Huntap) yang akan menjadi tempat tinggal baru bagi warga terdampak.
Huntap ini dirancang untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi korban. Desatana berencana mambuat 1 unit hunian tetap dengan ukuran P 9 m x L 5 m yang dilengkapi dengan fasilitas dasar seperti ruang keluarga, kamar tidur, dapur, dan kamar mandi. Lokasi pembangunan dipilih dengan mempertimbangkan aspek keamanan dari ancaman longsor di masa depan.
Ketua DESTANA, Ifron Amrulloh, menyatakan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata dari semangat gotong royong dan kepedulian terhadap sesama. "Dukungan dari Baznas Kabupaten Banjarnegara dan Swadaya masyarakat Desa Pagentan menjadi bukti bahwa kolaborasi antar elemen dapat memberikan dampak besar bagi korban bencana. Kami berharap ini menjadi langkah awal untuk membangun kehidupan yang lebih baik bagi mereka," ujarnya.
Sumber dana pembangunan berasal dari alokasi zakat dan infak yang dikelola Baznas Kabupaten Banjarnegara, Para Penggiat Usaha yang ada di Desa Pagentan, Nasyiatul Aisyiyah Cabang Pagentan, BKK Pagentan serta partisipasi swadaya masyarakat Desa Pagentan berupa uang untuk pembelian material bangunan dan tenaga kerja. Sinergi ini mempercepat proses pembangunan dan mengurangi beban biaya.
Dalam rangka mendukung pembangunan hunian tetap (huntap), Desa Tangguh Bencana (Destana) juga mendirikan dapur umum sederhana sebagai upaya memenuhi kebutuhan logistik para pekerja. Dapur umum ini mulai beroperasi sejak 18 Februari 2025 Ketua Destana, Ifron Amrulloh, menyatakan bahwa pendirian dapur umum bertujuan untuk memastikan seluruh proses pembangunan berjalan lancar tanpa terkendala kebutuhan dasar seperti konsumsi.
“Kami memahami bahwa proses pembangunan huntap memerlukan waktu dan tenaga yang besar. Oleh karena itu, dapur umum ini kami dirikan untuk mendukung para pekerja agar tetap fokus dan semangat dalam proses ini,” ujar Ifron.
Warga terdampak, Kusnen Kusmanto, menyampaikan rasa terima kasihnya. "Kami merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan ini. Dukungan dari Baznas dan masyarakat memberi kami harapan baru untuk kembali bangkit," katanya.
Pembangunan Huntap ini direncanakan selesai dalam waktu 2 Minggu sehingga korban bisa segera menempati hunian baru mereka. Langkah ini diharapkan menjadi inspirasi bagi penanganan korban bencana yang lebih efektif dan berkelanjutan di masa depan.
Desi Triana pakpahan
28 Januari 2025 17:36:03
Saya dr Sumatra Utara belum pernah seumur hidup saya dpt bantuan,sampai skrg usia saya sdh 43 THN ,suami...