Bersih makam atau “Lunasan” merupakan salah satu kearifan lokal yang kaya akan nilai-nilai berwawasan kesehatan yang masih terjaga hingga kini.
Sudah menjadi tradisi warga Pagentan, dalam menyambut menjelang datangnya bulan Ramadhan warga ramai-ramai melakukan gotong royong membersihkan lingkungan di masih – masing Dusun secara Bersama - sama, serta di lingkungan makam juga tidak luput dari kegiatan gotong – royong tersebut.
Diakhir bulan Februari lalu telah melaksanakan giat kebersihan lingkungan secara serempak pada hari ini Jum’at, 11 Maret 2022 masyarakat Desa Pagentan secara serempak baik di Dusun Krajan 1, Krajan 2, Sawangan, Tedunan maupun di Dusun Bulu melaksanakan kegiatan gotong royong membersihkan area pemakaman.
Tradisi “Lunasan” sendiri memang biasanya dilakukan warga pada setiap bulan, Terdapat nilai filosofi tersendiri dalam Tradisi Bersih/Lunasan. Bersih merupakan sebuah manifestasi perintah agama yang mengajarkan manusia untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Karena kebersihan merupakan sebagian dari Iman.
Menjaga kebersihan lingkungan dalam tradisi “Lunasan” dilakukan dengan membersihkan area makam. Jika tidak dibersihkan, area makam bisa saja menjadi vektor berbagai macam penyakit. Seperti sarang nyamuk, serangga, maupun hewan melata berbahaya seperti ular berbisa, kalajengking, kelabang dan sebagainya.
Dengan dibersihkan secara berkala, kesehatan lingkungan makam akan tetap terjaga. Bersih juga bisa menjadi sarana bagi deteksi dini terjadinya pencemaran yang bersumber dari lingkungan makam. Seperti kebocoran makam yang bisa mengakibatkan pencemaran yang membahayakan kesehatan masyarakat.
Tradisi bersih merupakan bagian dari rangkaian upaya manusia dalam membersihkan diri dari segala kekotoran. Baik kekotoran lahir maupun kekotoran hati. Puncak dari upaya pembersihan diri adalah pada bulan Ramadhan. Dimana umat islam akan melaksanakan ibadah puasa dan berbagai rangkaian kegiatan ibadah lainnya yang bertujuan untuk membersihkan diri dhahir dan batin.
Sehingga setelah dari bulan Rajab hingga bulan Sya'ban melakukan bersih lingkungan, dilanjutkan pada bulan Ramadhan dengan upaya pembersihan hati, maka pada bulan Syawal diharapkan umat Islam datang dengan kemenangan, yakni mencapai kesucian diri dan kejernihan hati, disempurnakan dengan saling bermaaf-maafan antara sesama umat manusia tanpa memandang suku, bangsa, ras dan agama.