Mahasiswa KKN-56 UIN SAIZU Gelar Seminar Pemberdayaan UMKM di Desa Pagentan: Dorong Digitalisasi dan Branding Produk Lokal Berbasis Kearifan Lokal
KKN-56 UIN SAIZU Gelar Seminar Pemberdayaan UMKM di Desa Pagentan: Dorong Digitalisasi dan Branding Produk Lokal Berbasis Kearifan Lokal
Pagentan, 30 Agustus 2025 — Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 56 Universitas Islam Negeri Saifuddin Zuhri (UIN SAIZU) Purwokerto sukses menyelenggarakan Seminar Pemberdayaan UMKM dengan tema "Menguatkan UMKM Desa Melalui Digitalisasi dan Branding Produk Berbasis Kearifan Lokal" di Balai Desa Pagentan, Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat mahasiswa UIN SAIZU yang menggandeng Rumah BUMN Banjarnegara sebagai mitra strategis. Tujuan utama seminar ini adalah meningkatkan kapasitas UMKM desa agar lebih siap menghadapi tantangan era digital sekaligus tetap mempertahankan ciri khas lokal pada produknya.
Acara ini diikuti oleh puluhan pelaku UMKM lokal yang antusias mengikuti materi seputar digitalisasi pemasaran, strategi branding berbasis budaya lokal, serta pentingnya legalitas usaha. Salah satu keunggulan dari kegiatan ini adalah pemberian fasilitas pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan pengajuan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) secara gratis bagi peserta.

Ketua KKN-56 UIN SAIZU, Ali Nur Hakim, mengatakan bahwa kegiatan ini bukan hanya edukatif, tapi juga aplikatif. "Kami ingin program ini benar-benar berdampak nyata, dan legalitas usaha seperti NIB dan PIRT adalah langkah penting agar UMKM bisa naik kelas," ujarnya.
Salah satu peserta seminar, Bu Triana, pelaku usaha keripik bayem dan bumbu dapur lokal, mengaku sangat terbantu dengan kegiatan ini.
“Baru kali ini ada KKN yang mengundang langsung ahlinya mengenai pembuatan NIB dan PIRT. Kami sangat terbantu, karena selama ini bingung harus mulai dari mana,” ungkapnya dengan antusias.
.jpg)
Perwakilan dari Rumah BUMN Banjarnegara, David Candra, juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk membantu UMKM di tingkat desa. Menurutnya, digitalisasi dan branding tidak cukup tanpa diikuti legalitas dan kepercayaan pasar.
Sekretaris Desa Pagentan, Bapak Umar Wasit, memberikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa KKN-56 dan berharap agar pendampingan semacam ini bisa terus berlanjut ke depannya.
“Kami melihat dampak langsungnya. Pelaku usaha tidak hanya dapat ilmu, tapi juga langsung dibantu secara teknis. Ini sangat bermanfaat,” ujarnya.
Acara ditutup dengan sesi praktik pengajuan NIB secara daring dan konsultasi branding produk. Banyak peserta mengaku termotivasi untuk mulai membenahi usahanya dari sisi tampilan, pemasaran digital, hingga kelengkapan izin usaha.
Dengan adanya seminar ini, diharapkan UMKM Desa Pagentan dapat berkembang secara berkelanjutan, mandiri, dan berdaya saing tinggi tanpa meninggalkan akar budaya lokal yang menjadi identitas produk mereka.
Buslam
24 Juni 2025 05:40:00
Saya sebagai warga desa pagentan sangat mendukung untuk kemajuan desa pagentan Dengan adanya tmmd untuk...